Indeks Nikkei
mengalami beberapa koreksi besar sejak tahun 1990. Yakni ketika bubble asset
Jepang pecah awal 1990an, penurunan tahun 1996-1998 ketika krisis finansial
Asia, meletusnya bubble dotcom tahun 2000-2002 dan koreksi tahun 2007-2008
ketika skandal subprime mortgage AS terjadi. Sensitifitas indeks Nikkei dapat
dijadikan patokan untuk memprediksi kondisi ekonomi dunia. Bagaimana kondisinya
sekarang?
Saat ini secara
teknikal, tidak nampak akan ada koreksi besar periode 2018-2019. Indeks Nikkei
justru membentuk pola bullish inverted head and shoulders, yang menandakan
bahwa Nikkei berpeluang terus menguat menuju level 30000-35000, yang berarti
potensi kenaikan 30-50% dari posisi saat ini.
Kesimpulan: Kekuatiran akan terjadinya krisis besar di
tahun 2018-2019 seperti tahun 1998 dan 2008 nampaknya tidak didukung oleh
pergerakan indeks Nikkei 225.